Berita Madina


Warga Lima Desa Seberang Batang Gadis Harapkan Perbaikan Titi Gantung

PICT0077

KOTANOPAN-Rakyat Madani

Warga lima desa di seberang sungai Batang Gadis, Kecamatan Kotanopan mengharapkan agar Pemkab Madina sesegera mungkin memperbaiki titigantung yang menghubungkan kelima desa yang saat ini kondisinya cukup memprihatinkan. Kelima desa itu adalah Desa Hutapadang, Hutarimbaru, Gunungtua, Simandolam dan Aek Marian.

Jembatan gantung yang panjangnya mencapai 50 x 2,5 meter ini merupakan urat nadi kehidupan masyarakat kelima desa. Setiap harinya, titi gantung ini dilalu ratusan anak sekolah dan puluhan mobil dan becak. Selain itu, titi ini juga di mamfaatkan untuk membawa hasil-hasil bumi dari kelima desa, mulai dari karet, padi dan kulit manis.

Pantauan Rakyat Madani, kondisi Titi Gantung ini cukup memprihatinkan. Perangkat bahan baku yang terbuat dari kayu sudah lapuk, lantainya sudah bertanggalan, kawat pagar pengaman sudah centang prenang. Kondisi ini menyebakan warga takut melewatinya apalagi membawa hasil bumi dari kelima desa ke Pasar Kotanopan.

Tokoh masyarakat Hutarimbaru Haris Ahmad mengatakan, “ Kerusakan Titi Gantung ini sudah berlangsung cukup lama, namun sepertinya belum ada perhatian dari Pemkab Madina. Upaya yang dilakukan masyarakat sudah sangat banyak, mulai dari perbaikan dan mengganti kayu yang lapuk sampai kepada memperbaiki pagar pengaman, namun karena terbatas dana upaya ini kurang maksimal”.

Akibat rusaknya pagar pengaman, Titi Gantug ini sudah sempat memakan korban, yaitu sekitar setahun lalu seorang wanita bersama kenderaannya langsung jatuh kesungai yang tinggi mencapai 50-80 meter. Untung saja jatuhnya kesungai, tidak pala mengalami luka serius, kalau sempat kebatu yang kebetulan berserakan di bawah maka kondisinya makin parah”, ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Jamidun Lubis warga Hutarimbaru, ”Upaya untuk memperbaiki Titi ini sudah sering dilakukan masyarakat dengan dana yang berasal dari swadaya, namun itu hanya berlangsung sebentar. Permohonan pembangunan Titi ini juga sudah beberapa kali di sampakan kepada Pemkab Madina, namun entah apa masalahnya sampai saat ini belum ada sinyal untuk di bangun”.

Jamidun menambahkan, ”Warga kelima desa sangat berharap kepada Pemkab Madina agar segera membangun Titi ini dengan permanen. Sebab, kalau yang namanya masih Titi Gantung sebenarnya sudah tidak layak, sebab Titi ini adalah urat nadi penghubung dengan warga kelima desa yang jumlah penduduknya mencapai 600 KK. Jangan sampai ada lagi jatuh korban-korban baru”, ujarnya. (Lokot Lubis)


Tinggalkan sebuah Komentar so far
Tinggalkan komentar



Tinggalkan komentar